Minggu, 12 Mei 2013

PENGERTIAN DAKWAH



PENGERTIAN DAKWAH
1.      Ditinjau dari segi etimologi (bahasa), dakwah berasal dari kata bahasa arab yang berarti “panggilan, ajakan atau seruan.[1]
Dalam ilmu tata bahasa arab, kata dakwah berbentuk sebagai “isim mashdar”. Kata ini berasal dari ‘fi’il’ (kata kerja) “دعا- يدعو ” artinya memanggil, mengajak atau menyeru. Arti kata dakwah seperti ini sering dijumpai atau dipergunakan dalam ayat-ayat Al-Qur’an seperti:
...... وَادْعُوْا شُهَدَآءَ كُمْ مِنْ دُوْنِ اللهِ - البقرة: 23
 “….. dan panggillah saksi-saksimu lain dari pada Allah……” (Al-baqarah:23)
وَاللهُ يَدْعُوْآ إلَى دَارِ السَّلاَمِ.........
“Allah menyeru kepada Darussalam (syurga)…….” (Yunus:25)

2.      Secara etimologi perkataan dakwah berasal dari bahasa arab (دعا – يدعو - دعوة) yang berarti seraun, ajakan atau panggilan. Arti demikian serng kita jumpai didalam al Qur’an:
“….. mereka itu menyeru ke dalam neraka, dan Allah menyeru ke dalam syurga”. (Al-baqarah:221)
Sedangkan orang yang melakukan seruan atau ajakan disebut Da’I. tetapi mengingat bahwa proses memanggil atau menyeru tersebut merupakan suatu proses penyampaian atas pesan-pesan tertentu, maka dikenal pula istilah tabligh yaitu penyampaian dan mubaligh yaitu orang yang berfungsi sebagai komunikator untuk menyampaiakn pesan kepada pihak komunikasi.[2]
3.      Pengertian dakwah
a.       Arti dakwah menurut logat adalah panggilan, seruan dan ajakan
b.      Ari dakwah menurut istlah adalah
·         Arti dakwah islam dalam arti batas yaitu penyampaian islam kepada manusia, baik secara lisan, tulsaan maupun secara ukisan ( panggilan, seruan dan ajaakn kepada islam)
·         Arti dakwah islam dalam arti luas adalah penjabaran, penerjemahan, dan pelaksanaan islam dalam perikehidupan dan penghidupan manusia, termasuk didalamnya dalah politik, ekonomi, social, pendidikan, ilmu pengetahuanj, kesenian, kekekluargaan dan lain sebagainya[3]
4.      Dakwah menurut pengertian abahsa berasal dari bahasa arab (دعا, يدعو, دعوة)yang berart  mengaja. Sedangkan secara integralistik dakwah merupakan suatu proses untuk mendorong orang lain agar memahami dan mengamalkan suatu keyakinan tertentu[4]
5.      Dakwah merupakan usaha mengajaka manusia agar beriman kepada Allah SWT dan Tunduk kepada Nya dalam kehidupan disunia ini, dimanapun dia berada dan bagaimanapun situasi serta kondisi[5]
6.      Secara etimologis, kata dakwah merupakan bentuk masdar dari kata yad’u ( fiil mudhori’) dan da’a ( fiil madi) yang artinya adalah memanggil ( to call), mengundang (to invite), mengajak (to summer), menyeru(to propo), mendorong(to urge) dan memohon(to pray). Seperti ayat di bawah ini:
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu.
berbagai ayat telah menjelaskan secara jelas menunjukkan bahwa kata dakwah memiliki dua pengertian berbeda. Pertama,dakwah sebagai seruan, ajakan dan panggilan menuju surga dan yang  Kedua,dakwah memiliki arti sebagai seruan, ajakan dan panggilan untuk menuju ke neraka[6].
7.      Dakwah menurut saifudin Anshari MA adalah segala aktifitas yang mengubah sesuatu situasi lain yang lebih baik menurut ajaran Islam. Tetapi juga berupa usaha-usaha menyerukan dan menyampaikan kepada perorangan atau seluruh umat. Konsepsi islam tentang pandangan dan tujuan hidup manusia didunia ini meliputi amar ma’ruf nahi mungkar, dengan berbagai media atau cara yang diperbolehkan.[7]
8.      Drs. Salahudin sanusi mendefinisikan dakwah yaitu usaha mengubah keadaan yang negative kepada keadaan yang positif, memperjuangkan amar ma;ruf nahi munkar, memenangkan yang hak atas yang batil[8].
9.      Pengertian dakwah menurut bahasa; dakwah berasal dari bahasa Arab yakni دعا– يدعوا – دعوة (da’a - yad’u - da'watan). Kata dakwah tersebut merupakan ism masdar dari kata da’a yang dalam Ensiklopedia Islam diartikan sebagai “ajakan kepada Islam. Kata da’a dalam al-Quran, terulang sebanyak 5 kali, sedangkan kata yad’u terulang sebanyak 8 kali dan kata dakwah terulang sebanyak 4 kali. Kata da’a pertama kali dipakai dalam al-Quran dengan arti mengadu (meminta pertolongan kepada Allah) yang pelakunya adalah Nabi Nuh as. Lalu kata ini berarti memohon pertolongann kepada Tuhan yang pelakunya adalah manusia (dalam arti umum). Setelah itu, kata da’a berarti menyeru kepada Allah yang pelakunya adalah kaum Muslimin. Kemudian kata yad’u, pertama kali dipakai dalam al-Quran dengan arti mengajak ke neraka yang pelakunya adalah syaitan. Lalu kata itu berarti mengajak ke surga yang pelakunya adalah Allah, bahkan dalam ayat lain ditemukan bahwa kata yad’u dipakai bersama untuk mengajak ke neraka yang pelakunya orang-orang musyrik.
Sedangkan kata dakwah atau da’watan sendiri, pertama kali digunakan dalam al-Quran dengan arti seruan yang dilakukan oleh para Rasul Allah itu tidak berkenan kepada obyeknya. Namun kemudian kata itu berarti panggilan yang juga disertai bentuk fi’il (da’akum) dan kali ini panggilan akan terwujud karena Tuhan yang memanggil. Lalu kata itu berarti permohonan yang digunakan dalam bentuk doa kepada Tuhan dan Dia menjanjikan akan mengabulkannya.[9]

10.  Pengertian Dakwah menurut para ahli:
a.       Muhammad al-Ghazali memberi penerangan istilah dakwah sebagai satu program (barnamij) yang lengkap, yang kesemua peringkatnya mengandungi semua ilmu pengetahuan yang menjadi satu keperluan kepada manusia bagi menjelaskan tujuan dan matlamat hidup dan bagi menyingkap panduan jalan yang menjadi petunjuk kepada mereka.
Dalam pengertian mengikut Dr. Yusuf al-Qaradawi pula, beliau mendefinisikan dakwah sebagai usaha membawa orang lain kepada agama Islam, supaya mengikut petunjuk agama ini, melaksanakan segala ketetapannya di muka bumi ini, mengkhususkan segala bentuk penghambaan diri, permohonan dan taat kepada Allah sahaja, melepaskan diri dari segala kongkongan yang bukan daripada Allah (taghut) yang terpaksa dipatuhi, memberi hak kepada orang lain yang ditentukan hak oleh Allah, menyeru kepada kebaikan dan mencegah segala kemungkaran, dan bejihad pada jalan-Nya.
b.      Adam Abdullah al-Auri dalm kitabnya Tarikh al-Dakwah al-Islamiyah baina al-Ams ila al-Yaum menjelaskan bahawa dakwah ialah memalingkan pandangan dan pemikiran manusia kepada pandangan dan pemikiran yang berdasarkan akidah, kerana dakwah merupakan satu seruan bagi menyelamatkan manusia daripada kesesatan yang hampir-hampir mereka terjerumus kedalamnya.
c.       Dr. Abu al-Majd al-Sayyid Nawfal menjelaskan bahawa yang dimaksudkan dengan dakwah itu ialah usaha golongan yang mempunyai kemampuan memberi nasihat dan tunjuk ajar kepada sasaran untuk membawa mereka kepada Islam dan menjauhkan mereka daripada kepercayaan selain kepada Allah dengan cara-cara tertentu.
d.      Dr. Ra’uf Shalabi menerangkan bahawa dakwah Islamiah itu ialah gerakan membawa atau mengubah masyarakat daripada keadaan kekufuran kepada keadaan keimanan, daripada keadaan kegelapan kepada keadaan cahaya dan daripada keadaan sempit kepada keadaan lapang, di dunia dan di akhirat.
Kesimpulannya bahawa dakwah itu merupakan satu usaha seseorang atau berkumpulan untuk menyeru manusia dengan menggunakan beberapa pendekatan tertentu untuk membawa manusia kepada keredhaan Allah.
Nasihat juga merupakan satu dakwah. Apabila seseorang itu terus merasakan diri masih tidak sempurna untuk memberi nasihat atau menyeru kepada kebaikan, sememangnya manusia ini semuanya tidak ada yang sempurna. Tetapi kita perlu ingat bahawa kita berilmu, ilmu itulah apabila diamal dan mengajak orang lain bersama-sama melakukannya ia merupakan satu dakwah atau satu kebajikan kepada umat Islam (Ilmu yang baik).[10]


[1] Asmuni syukir, dasar-dasar strategi dakwah islam, Surabaya: Al Ikhlas, 2006, hal.17
[2] Adi sasono, didin haiduddin, saefudin dkk, solusi Islam atas problematka umat ( ekonomi, pendidikan dan dakwwah),cet I (jakarta: Gema Insani, 1998). Hlm. 150
[3] Ending Saifudin Anshari, Wawasan Islam, pokok-pokok pikiran tentang paradigm dan system islam (Bandung:tanapa penerbit, 2004) Hlm. 152
[4] Enung Asmaya, Aa Gym, dai sejuk dalam masyarakat majemuk (Jakarta:tp, 2002)Hlm. 27
[5] H. Ahmad Yani, bekal menjadi khatib dan mubaligh (Jakarta: Gema Insani, 2008) hlm. 34
[6] Dr. Awwaludin Pimay ( Metodologi Dakwah kajian teoritis dan khasanah Al Qur’an (Semarang: Rasail,2006), Hlm.2-3
[7] Saifudin Anshari, pokok-pokok pikiran tentang Islam (Bandung: Pustaka Pelajar, 1969), hlm. 87
[8] Shalahudin Sanusi, pembahasan disekitar prinsip-prinsip dakwah Islam ( Semarang: Ramadhani, 1964) hlm. 11
[9] http://www.referensimakalah.com/2012/09/pengertian-dakwah-menurut-bahasa-dan-istilah.html selasa 9 april 2013. Pukul 10.00

1 komentar: